Ada seorang perempuan yang hobinya melarang. Lebih tepatnya melarang bersosial media. Kebetulan memang aku tak suka aplikasi media macam-macam. Tapi ia masih saja senang melarangku memainkan ini itu. Lantas apa yang ia larang dan fungsikan? Awalnya ia konsisten tidak bersosial media juga dan terus melarang serta tidak melanggar. Kemudian atas dasar peralihan cinta ia lari keliling dunia sambil memanjakan mata. Liar sekali pergerakannya. Setiap detik senang memanjakan jemari. Bersama seorang pria yang dikenal dari dunia intelektualnya itu. Intelektual yang seperti apa? Ya intelektual yang fungsinya untuk melupakan. Kandas dalam sela waktu dua bulan saja. Bagaimana jika dibandingkan dengan ingatan tiga tahun dua bulan?
Tepat tiga tahun lalu kita sedang bercengkrama, namun kini tinggal bayangan kusut yang menyangkut di atap rumah. Ada sisi baik yang tumbuh. Belajar banyak hal dari pengguna sosial media. Terutama arti sosial media di antara kelas kata. Aku bersyukur mataku sudah terbuka, meskipun masih menggenggam gadget ternama. Dan meskipun genting kadang bocor kemudian menampakkan bayangannya.
No comments:
Post a Comment