Sambil melihat ke awan,
ia menikmati aroma hujan, menerawang makna dibalik tetesan-tetesan yang sudah pudar.
Bertanya pada segumpal kabut tentang masa depan dan kegelapan.
Ketengan tanpa batas,
Melepas ketegangan yang bias.
Ketika gumpalan itu hilang,
ia kembali murung
sambil meratapi kebutaan yang beragam.
Dua sisi dalam dirinya
kini semakin nyata tanpa replika.
Satu sisi terbakar sisa-sisa hujan di taman,
sisi yang lain menerobos
masuk ke dalam angan-angan.
No comments:
Post a Comment